Header Ads

ad728
  • Breaking News

    PADI VARIETAS SERTANI 13


    Panjang malai sertani 13



    Temuan Prof. Surono danu seolah menjawab kebutuhan para petani kita. Padi bernama SERTANI menjadi daya pikat petani karena padi ini mampu menghasilkan padi 14-16 ton per hektar. 

    Rata-rata padi pada umumnya hanya mampu menghasilkan 7-8 ton per hektar. Potensi penggunaan lahan di Indonesia yang terus menurun mengakibatkan Negara kita terus menerus import dari tetangga, hal inilah yang perlu disiasati bagi pemerintah untuk terus berupaya meningkatkan produksi disektor pertanian khususnya kebutuhan beras. 

    Dengan adanya temuan Prof. Surono danu diharapkan mampu mendongkrak produksi beras nasional dan mampu meningkatkan kesejahteraan para petani Indonesia. Sehingga, ke depannya Indonesia bukan lagi sebagai konsumtif dari import beras namun sebagai surplus beras ke Negara-negara tetangga. 

    Varietas padi SERTANI 13 memiliki keunggulan tahan terhadap hama dan penyakit apapun karena padi ini memiliki daya tahan jaringan yang kuat dan anti bodinya mampu bekerja pada lahan apapun baik sawah, gogo rancah, tegalan, bahkan pada lahan salinitas yang tinggi. 

    Padi varietas SERTANI 13 juga memiliki keunggulan tahan terhadap kekeringan dan mampu menghasilkan 400-600 bulir permalainya. Jumlah anakan produktif dari padi varietas SERTANI 13 mampu di atas 25 anakan, bahkan apabila ditanam secara TABELA (Tanam Benih Langsung) anakan produktif mampu menghasilkan di atas 50 anakan dengan sistem jajar legowo. Jadi, bukan tidak mungkin jika SERTANI 13 mampu menghasilkan 14-16 ton per hektar. 

    Rasa dari beras SERTANI 13 enak dan pulen, apalagi apabila dibudidayakan secara full organik bisa menambah rasa pulen dan gurih. Untuk menghasilkan produksi yang maksimal padi varietas SERTANI 13 tidak memiliki kekhususan dalam perawatan, bahkan pemupukannya hanya menggunakan dosis 5 kwintal per hektar.



    Perbandingan malai Sertani 13 dan Ciherang (Malai KIRI sertani 13 Vs Malai KANAN Ciherang)



    PENYEMAIAN BENIH

    • Sebelum disebar di lahan persemaian terlebih dahulu benih padi Varietas SERTANI 13 direndam ke dalam air yang sudah dicampur dengan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dengan dosis 10 ml/l selama 1 - 2 malam. 
    • Kemudian tiriskan dan masukkan ke dalam kantong lembab untuk proses pengecambahan. 
    • Kemudian tunggu sampai benih berkecambah dengan ciri-ciri benih mengeluakan calon tunas sepanjang ± 0,5 - 1 cm. 
    • Selanjutnya benih siap disebar dilahan persemaian.


    PENANAMAN DAN PERAWATAN

    • Bibit SERTANI 13 bisa ditanam di lahan pada usia 15-25 hss, semakin muda bibit padi semakin mampu menghasilkan anakan produktif banyak. 
    • Tanam dengan sistem jajarlegowo 2 : 1 ; 3 : 1 ; 4 : 1 atau sesuai dengan selera.
    • Perawatan pemupukan menggunakan pupuk UREA dan NPK lengkap atau menggunakan UREA, SP-36 dan KCl. 
    • Pemupukan pertama pada lahan ¼ bahu pada lahan sawah dilakukan pada usia 0 hst (pupuk dasar) dengan pupuk SP-36 15 - 25 kg dan UREA 10 - 15 kg. 
    • Pemupukan kedua pada usia 15 hst dengan pupuk UREA 15-25 kg dan NPK Phonska 15 kg. 
    • Pemupukan ketiga (terakhir) pada usia 25-35 hst dengan pupuk NPK Phonska 20 – 45 kg. 
    • Penyiangan gulma dilakukan dengan cara memakai landak atau dengan cara dicabut secara manual. 
    • Padi SERTANI 13 mampu keluar malai pada usia 50-60 hst. Untuk mengendalikan OPT bisa dilakukan secara terpadu, dan sebaiknya pengendalian dilakukan secara alami atau menggunakan agen hayati dan musuh alami supaya didapatkan beras yang sehat tanpa residu pestisida kimia.

    PEMANENAN DAN PASCA PANEN
    • Padi SERTANI 13 bisa dipanen pada usia 90 - 100 hst pada kadar air ± 20%
    • Pengeringan gabah dilakukan dengan dijemur di bawah terik matahari sampai kadar air 13 % untuk menghasilkan beras yang berkualitas.






    1 komentar:

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728